Masih belum mengerti apa itu rumah prefabrikasi dan kegunaannya? Mari cek penjelasannya dibawah ini!

Rumah adalah salah satu kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Setiap orang pasti ingin memiliki rumah idaman layak huni yang membuat mereka dapat terlindungi dari sengatan sinar matahari, hujan, dan benda-benda berbahaya lainnya serta dapat beristirahat dengan nyaman. Namun, keterbatasan lahan menjadi kendala yang cukup serius untuk membangun rumah idaman layak huni, khususnya di daerah perkotaan.

Tetapi saat ini, sudah ada inovasi untuk mengatasi masalah tersebut yang diciptakan oleh perusahaan rumah prefabrikasi Indonesia, PT Sanwa Prefab Technology, yaitu rumah prefabrikasi.

Membangun rumah prefabrikasi terbilang jauh lebih mudah dan lebih praktis dibandingkan dengan membangun rumah konvensional karena Anda hanya perlu memilih modul yang sesuai dengan selera dan kebutuhan, kemudian para pekerja hanya perlu merakit dan menyatukan seluruh komponen penyusunnya yang sudah dibuat di pabrik menjadi sebuah rumah.

Baca Juga: Mari Kenali Proses Pembangunan Rumah Prefabrikasi

Rumah prefabrikasi memang sangat berbeda dengan rumah konvensional. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut yang membuat banyak orang mulai beralih ke rumah prefabrikasi:

Biaya

Harga rumah prefabrikasi memang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga rumah konvensional karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan tidak menggunakan material yang semahal rumah konvensional. Maka itulah, rumah prefabrikasi dapat membantu Anda menghemat anggaran biaya berkali-kali lipat.

Pekerjaan Atap

Biasanya, rangka atap pada rumah prefab menggunakan baja ringan dan ditutup dengan genteng metal, asbes, atau apa pun yang memiliki beban ringan karena rangka dan dinding rumah ini tidak dirancang untuk menopang beban yang berat. Sementara itu, untuk rumah konvensional, rangka atap dan penutupnya dapat menggunakan genteng tanah liat.

Pondasi

Dinding dan struktur rumah prefab memang lebih ringan sehingga pondasi yang dibuat cukup dangkal dan dipasangi sloof praktis di bagian atasnya. Untuk beberapa tanah tertentu, pondasi yang dibuat cukup dengan cor beton berukuran 7 cm.

Sementara itu, dinding dan struktur rumah konvensional memiliki beban yang sangat berat sehingga pondasi harus dibuat sedalam mungkin. Biasanya, para pekerja menggunakan pondasi batu kali untuk membangun rumah konvensional 1 lantai.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun rumah prefab tidaklah banyak. Hal ini bertolak belakang dengan pembangunan rumah konvensional yang membutuhkan tenaga kerja terampil dalam jumlah banyak karena beratnya material yang digunakan untuk pembangunan rumah konvensional. Bahan rumah prefabrikasi yang begitu ringan dapat memudahkan proses pengerjaan konstruksi rumah.

Waktu Pengerjaan

Waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk membangun rumah prefab tidaklah lama karena tidak bergantung pada pekerjaan yang lain. Jika dinding sudah terpasang, para pekerja dapat mengerjakan pekerjaan di bagian atas. Lain halnya dengan membangun rumah konvensional yang bergantung pada pekerjaan lainnya dan harus dikerjakan secara bertahap sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

Pada insiden gempa bumi Lombok silam, Sanwa Prefab sebagai salah satu perusahaan penyedia rumah prefabrikasi di Indonesia berhasil menyediakan 70.000 unit rumah dalam waktu yang singkat. Itulah lima perbedaan rumah prefabrikasi dan rumah konvensional.

Baca Juga: Mari Ketahui 6 Material Penyusun Sandwich Panel Berikut!

Jika ingin mendapatkan informasi lebih mendalam tentang rumah prefab, Anda dapat menghubungi PT Sanwa Prefab Technology disini. Perusahaan penyedia rumah prefab Indonesia yang berdiri 2015 ini memang mengkhususkan diri dalam pembangunan rumah prefabrikasi dan pengembangan sandwich panel.