Rumah apung modular terbuat dari komponen prefabrikasi yang dapat dipasang dan disusun bersama di lokasi pemasangan. Konsep rumah apung ini memungkinkan pemilik untuk menikmati hidup di air dengan kenyamanan dan gaya modern. Dengan teknologi modular, rumah apung ini dapat dipindahkan dan disesuaikan sesuai kebutuhan.

Pertimbangan dalam memilih rumah apung modular

  1. Struktur Tahan Air

Sebagaimana diketahui bahwa rumah apung merupakan hunian yang berada di kawasan perairan seperti pantai, danau, sungai, maupun rawa-rawa. Dengan kata lain, bagian bawah bangunan akan senantiasa terendam air. Oleh sebab itu penting sekali memilih struktur yang kuat dan kokoh meski dalam kondisi selalu basah.

Biasanya rumah-rumah seperti ini bertipe panggung dengan kaki-kaki rumah terbuat dari kayu. Untuk bangunan fabrikasi modern biasanya dapat digunakan konstruksi konkret, baja, fiberglass, PVC, dan lain sebagainya.

  1. Dinding Berpanel

Dinding merupakan penghalau berbagai serangan dari luar. Ia juga menahan perubahan suhu luar yang ekstrem sehingga di dalamnya tetap kondusif dengan suhu stabil. Beberapa material yang kerap digunakan dalam konstruksi rumah apung kurang lebih sama dengan bahan konstruksinya.

Kayu adalah material yang paling populer dipakai. Maka Anda tidak akan asing melihat rumah-rumah apung tradisional dengan dinding dari bilah-bilah kayu. Jika hendak menampilkan kesan modern maka bisa menggunakan konkret yang memiliki kestabilan tinggi. Selain itu ada juga PVC, baja, hingga fiberglass.

  1. Pemilihan Atap

Untuk melindungi komponen yang ada di bawahnya, maka sebuah rumah harus memiliki atap, begitu pun dengan rumah fabrikasi terapung. Biasanya secara tradisional masyarakat menggunakan daun seperti ilalang, rumbia, atau kelapa untuk membuat atap.

Selain dedaunan kering tersebut, pemilik dapat menggunakan seng, kaca, hingga polikarbonat. Polikarbonat merupakan bahan yang tahan air sehingga cocok diaplikasikan pada rumah apung modular. Selain itu bahan ini pun memiliki daya tahan yang tinggi terhadap suhu dan sinar matahari.

Baca juga: Proses Pembangunan Konstruksi Prefab

  1. Instalasi Listrik

Rumah apung yang terletak di kawasan perairan tentunya juga memerlukan daya listrik. Namun pemasangannya haruslah sangat berhati-hati demi mencegah korsleting. Oleh sebab itu sebaiknya pemasangan dilakukan oleh jasa ahli yang benar-benar profesional.

Pemasangan listrik disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya untuk rumah yng berlokasi di kawasan pantai, pastinya harus mempertimbangkan kondisi pasang surut. Tidak seperti halnya rumah yang ada di danau atau rawa-rawa dengan debit air yang cenderung konstan.

  1. Cegah Masuknya Nyamuk

Jangan lupa untuk menutup semua ventilasi dan jendela dengan jaring-jaring nyamuk. Hal tersebut untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Bagaimana pun kita tentunya sudah tahu bahwa air yang menggenang di sekitar rumah apung adalah habitat terbaik untuk nyamuk bertelur.

Selain menutup jendela dan ventilasi dengan jaring, lakukan juga pencegahan tambahan misalnya dengan menebarkan bubuk abate. Dengan begitu nyamuk tidak akan bisa bertelur. Jika dirasakan perlu, lakukan fogging untuk mengurangi populasi nyamuk dewasa di kawasan rumah apung.

Desain rumah apung modular juga dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi dan gaya hidup pemilik rumah. Kombinasi antara desain yang unik dan teknologi modular membuat konstruksi ini menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang ingin hidup dekat sumber air. Tentunya tetap dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

Memiliki rencana untuk menggunakan bahan prefabrikasi untuk bangunan? Rencanakan pembangunan Anda bersama Sanwaprefab. Hubungi kami sekarang.