Bangunan modular memiliki berbagai macam jenis atap prefab yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan gaya bangunan yang diinginkan. Dari atap tradisional hingga atap modern, ada banyak pilihan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan estetika dari sebuah bangunan prefab. Berikut adalah beberapa jenis atap bangunan prefab paling populer.

Model atap prefab paling banyak digunakan

  1. Atap dari Tanah Liat

Tanah liat merupakan bahan baku alami dalam proses pembuatan genteng. Tidak hanya digunakan pada konstruksi modular, jenis ini pun banyak ditemukan pada rumah-rumah konvensional atau bahkan tradisional. Material ini memiliki warna alami coklat kemerahan yang mirip batu bata.

Menggunakan genteng tanah liat akan membuat hunian pabrikan mendapat sentuhan alam. Ia mampu mempertahankan suhu konstan dan tahan ramah lingkungan.

  1. Atap dari Keramik

Sebagaimana namanya, atap prefab dari keramik terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar pada suhu tinggi. Hal ini akan mengubah struktur tanah liat menjadi lebih kuat dan kokoh. Hanya saja ia lebih mahal jika dibandingkan dengan genteng tanah liat.

Penggunaan atap keramik memberi kesan tampilan modern. Hal tersebut lantaran ia bisa dicat beragam warna sehingga memberi variasi pada bangunan rumah modular.

  1. Atap dari Asbes

Asbes merupakan bahan yang dibuat dari serat-serat asbes. Ia dikenal memiliki sifat yang tahan panas terhadap api. Hal tersebut membuatnya tidak mudah terbakar. Asbes merupakan isotermal yang baik. Dengan begitu ruangan tidak akan mengalami pelonjakan suhu yang signifikan meski pada siang hari yang terik.

Namun kelemahannya ialah asbes memiliki sifat karsinogenik. Hal ini membuatnya bisa memperburuk kondisi udara di sekitar dan memicu kanker.

Baca juga: Keuntungan Penggunaan Rumah Modular

  1. Atap dari Seng

Tidak sedikit rumah prefab yang menggunakan atap dari seng untuk konstruksinya. Material ini berbentuk gelombang lurus yang sangat pas disandingkan dengan bak kontainer. Ia bisa dicat berwarna-warni sesuai dengan kontainer yang disandingkan.

Salah satu keunggulan seng sebagai atap ialah praktis dalam pemasangan. Ia bisa langsung diletakan tanpa perlu menyusunnya satu per satu sebagaimana genteng tanah liat atau keramik. Harganya pun sangat terjangkau.

  1. Atap dari Ijuk

Konstruksi prefab tidak hanya milik bangunan modern yang dibuat dengan standar pabrikan. Sebetulnya sudah terlebih dahulu rumah-rumah tradisional menggunakan konsep ini untuk pembuatan konstruksi bangunannya. Salah satu yang paling dikenal ialah rumah joglo yang berasal dari Jawa.

Selain itu rumah-rumah panggung di pedalaman serta rawa-rawa juga menggunakan konstruksi fabrikasi. Kayu akan dibentuk menjadi kerangka hingga bangunan yang utuh terlebih dahulu.

Nantinya kerangka itu akan dirakit menjadi rumah dan dipanggul ke lokasi tujuan. Tradisi “memindahkan rumah” ini masih bisa ditemui pada masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan.

Rumah tradisional ini kerap memanfaatkan bahan alami seperti ijuk, atau alang-alang sebagai penutupnya. Selain rumah, material alami ini juga kerap dipakai sebagai gazebo tradisional atau bale-bale modular di tempat pemancingan.

Memahami macam-macam jenis atap prefab akan membantu pemilik dan kontraktor membuat pilihan desain yang tepat. Pemilihan dibuat menyesuaikan kebutuhan dan gaya bangunan yang diinginkan. Jenis atap yang tepat juga akan memastikan bahwa bangunan memiliki performa yang baik dalam hal keamanan, kenyamanan, dan estetika.

Memiliki rencana untuk menggunakan bahan prefabrikasi untuk bangunan? Rencanakan pembangunan Anda bersama Sanwaprefab. Hubungi kami sekarang.