Memiliki usaha booth kontainer memang merupakan peluang bisnis yang menarik. Apalagi lapak satu ini terlihat kekinian. Sebagai pengusaha tentunya wajib mengetahui manajemen keuangan dalam mengelola bisnis. Dengan sistem pengaturan yang baik, maka usaha pun memiliki pondasi kuat untuk berkembang pesat.

Langkah-Langkah Manajemen Keuangan Usaha Booth Kontainer Agar Sukses

  1. Perencanaan Keuangan

Tahap pertama yang harus dilakukan ialah merencanakan keuangan usaha. Perencanaan ini bisa dibagi menjadi tiga kategori dasar yakni: modal, pengeluaran tidak langsung, serta operasional.

Modal merupakan dana awal yang harus digelontorkan pemilik dalam memulai bisnisnya. Jadi modal dipakai untuk pembelian kontainer, sewa lokasi, pengadaan peralatan, hingga bahan baku.

Kedua ialah biaya tidak langsung yang bukan merupakan biaya untuk melakukan aktivitas produksi. Namun meski begitu ia sangat berkaitan erat dengan produksi. Biaya ini mencakup: gaji karyawan, administrasi, periklanan, distribusi, dan sebagainya.

Sedangkan untuk biaya operasional yakni dana yang dibutuhkan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Jadi produksi tidak bisa berjalan jika tidak ada biaya ini. Hal yang termasuk di dalamnya yaitu: gaji, tunjangan, hingga sarana prasarana produksi.

  1. Anggaran Pengeluaran Tetap

Merupakan penyisihan dari penjualan yang didapat untuk melengkapi kebutuhan operasional usaha booth kontainer. Biasanya pengeluaran ini mencakup sewa tempat, pengadaan bahan baku, karyawan, serta berbagai kewajiban lainnya.

Selain itu pada poin ini, pengusaha wajib memberikan anggaran untuk dana darurat. Kemudian jika pemilik hendak menambah cabang di beberapa lokasi, maka bisa dianggarkan pada pengeluaran ini.

Baca juga: Keuntungan Menggunakan Kios Kontainer Sebagai Lapak Jualan

  1. Pengelolaan serta Penilaian Resiko

Tentunya dalam usaha apa saja termasuk booth kontainer tidak akan lepas dari berbagai resiko yang mengintai. Dalam ilmu manajemen terdapat empat resiko yang harus diminimalkan, yakni: resiko kredit, pasar, operasional, serta likuiditas.

Resiko kredit merupakan resiko yang terjadi apabila perusahaan tidak mempersiapkan uang dalam pembayaran tagihan. Kredit di sini tidak hanya terbatas pada pinjaman bank, namun juga pajak-pajak yang wajib ditanggung pelaku usaha.

Resiko pasar ialah istilah yang mengindikasikan mengenai kondisi pasar pada saat tertentu. Di mana hal ini sangat mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam bisnis. Jika pasar lesu, tentunya daya beli masyarakat kurang sehingga pemasukan usaha menutun, begitu pun sebaliknya.

Selanjutnya ialah resiko operasional yakni resiko yang mungkin saja terjadi selama kegiatan usaha berlangsung. Faktor-faktor resiko berasal dari dalam perusahaan tersebut, misalnya pelanggaran karyawan, prosedur produksi yang salah, dan sebagainya.

Terakhir merupakan resiko likuiditas. Setiap bisnis tentunya memiliki aset-aset yang bisa ia cairkan ketika hendak digunakan. Namun aset tersebut tidaklah semuanya likuid atau mudah ditukar dengan uang. Oleh sebab itu tim keuangan wajib menggunakan berbagai rencana agar dana yang ada tetap likuid.

  1. Prosedur Manajemen

Manajemen usaha harus membuatkan prosedur kerja bagi setiap timnya. Dengan begitu karyawan dapat bekerja sesuai standar. Prosedur tidak hanya digunakan ketika menyiapkan produk, namun juga pada manajemen pengaturan anggarannya.

Memang banyak hal yang harus dipelajari sebagai manajemen keuangan untuk usaha booth kontainer. Namun meski terlihat rumit, pada dasarnya hal ini sangatlah penting untuk kemajuan usaha. Bisnis tidak akan berkembang dengan baik jika tanpa adanya pengaturan anggaran yang jelas dan efisien.

Memiliki rencana untuk menggunakan bahan prefabrikasi untuk bangunan? Rencanakan pembangunan Anda bersama Sanwaprefab. Hubungi kami sekarang.