Sandwich panel adalah material komposit yang digunakan secara luas dalam konstruksi karena keunggulannya dalam hal kekuatan, isolasi termal, dan kemudahan pemasangan. Namun, salah satu aspek kritis yang sering diperhatikan dalam konstruksi adalah ketahanan api dan keamanan material bangunan. Ketahanan api dari sandwich panel sangat bergantung pada bahan inti dan pelapis yang digunakan, serta pada kondisi di mana panel tersebut dipasang. Artikel ini akan mengevaluasi ketahanan api sandwich panel dan aspek keamanannya dalam berbagai kondisi aplikasi, mulai dari bangunan komersial hingga industri.

Komposisi Sandwich Panel dan Pengaruhnya terhadap Ketahanan Api

Sandwich panel terdiri dari tiga lapisan utama: dua lapisan pelapis luar dan bahan inti di tengah. Bahan inti, seperti Poliuretan (PU), Polyisocyanurate (PIR), Polistiren (EPS), dan Rockwool, memainkan peran penting dalam menentukan sifat ketahanan api panel.

  1. Poliuretan (PU)
    Poliuretan memiliki sifat isolasi termal yang sangat baik, namun dalam hal ketahanan api, PU tidak sebaik beberapa bahan inti lainnya seperti PIR atau rockwool. Ketika terbakar, PU dapat menghasilkan asap yang berbahaya. Oleh karena itu, sandwich panel dengan inti PU sering kali dilengkapi dengan pelapis luar yang tahan api, dan digunakan dalam aplikasi di mana risiko kebakaran relatif rendah atau diatur oleh sistem pemadam kebakaran yang efektif.
  2. Polyisocyanurate (PIR)
    PIR adalah versi yang lebih tahan api dari poliuretan. Inti PIR memiliki sifat ketahanan api yang lebih baik karena PIR dapat membentuk lapisan karbon saat terbakar, yang memperlambat penyebaran api. PIR sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan standar keamanan kebakaran yang lebih tinggi, seperti bangunan industri atau fasilitas penyimpanan bahan kimia.
  3. Polistiren (EPS)
    Polistiren, baik yang dalam bentuk Expanded Polystyrene (EPS) atau Extruded Polystyrene (XPS), memiliki performa yang buruk dalam kondisi kebakaran. Bahan ini relatif mudah terbakar dan dapat menghasilkan asap tebal saat terkena api. Namun, dalam banyak aplikasi, sandwich panel dengan inti EPS dilengkapi dengan pelapis luar tahan api atau digunakan di lingkungan yang dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran yang baik.
  4. Rockwool (Wol Mineral)
    Rockwool adalah bahan yang secara alami tahan api dan tidak mudah terbakar. Rockwool dapat menahan suhu tinggi hingga lebih dari 1000°C, sehingga sering digunakan dalam aplikasi di mana risiko kebakaran tinggi, seperti di pabrik-pabrik atau bangunan dengan peralatan industri berat. Selain ketahanan api, rockwool juga menawarkan isolasi akustik yang baik, sehingga memberikan manfaat ganda dalam hal keamanan dan kenyamanan.

Sertifikasi dan Standar Ketahanan Api

Untuk memastikan keamanan kebakaran dari sandwich panel, ada berbagai standar dan sertifikasi yang diterapkan oleh otoritas terkait di seluruh dunia. Beberapa standar ketahanan api yang umum digunakan meliputi:

  1. EN 13501-1
    Standar ini adalah sistem klasifikasi ketahanan api yang banyak digunakan di Eropa. Klasifikasi ini mengukur kinerja material berdasarkan beberapa parameter, termasuk reaksi terhadap api, produksi asap, dan tetesan yang terbakar. Kinerja sandwich panel terhadap api ditentukan oleh kombinasi bahan pelapis dan inti.
  2. ASTM E84 (Amerika Serikat)
    ASTM E84 adalah metode standar untuk menguji tingkat penyebaran api dan produksi asap dari material bangunan. Sandwich panel diuji untuk mengetahui seberapa cepat api menyebar di permukaannya serta seberapa banyak asap yang dihasilkan.
  3. FM Approvals (Factory Mutual)
    FM Approvals adalah lembaga yang memberikan sertifikasi untuk produk-produk tahan api, termasuk sandwich panel. Sertifikasi ini memastikan bahwa produk yang digunakan dalam konstruksi telah diuji secara menyeluruh untuk ketahanan api dan keamanannya.

Baca juga: Inovasi dan Teknologi dalam Sandwich Panel: Tren Terbaru di Dunia Konstruksi

Ketahanan Api Sandwich Panel dalam Aplikasi Berbagai Kondisi

  1. Bangunan Komersial
    Di bangunan komersial, seperti pusat perbelanjaan atau gedung perkantoran, sandwich panel sering digunakan untuk dinding dan atap karena kemampuan isolasinya. Namun, dalam hal ketahanan api, penggunaan panel yang tahan api menjadi sangat penting karena bangunan ini biasanya memiliki banyak penghuni. Penggunaan sandwich panel dengan inti PIR atau rockwool lebih disarankan untuk meningkatkan ketahanan terhadap api dan memperlambat penyebaran api dalam situasi darurat.
  2. Bangunan Industri
    Di lingkungan industri, seperti pabrik atau gudang, risiko kebakaran bisa lebih tinggi karena adanya mesin-mesin berat dan bahan kimia yang mudah terbakar. Untuk itu, sandwich panel dengan bahan inti yang memiliki ketahanan api tinggi, seperti rockwool atau PIR, umumnya menjadi pilihan utama. Selain itu, banyak bangunan industri dilengkapi dengan sistem sprinkler dan alat pemadam kebakaran otomatis yang membantu mengendalikan api sebelum menyebar luas.
  3. Cold Storage (Ruang Pendingin)
    Sandwich panel dengan inti poliuretan (PU) atau PIR sering digunakan dalam konstruksi ruang pendingin karena kemampuan isolasi termalnya yang sangat baik. Namun, karena bahan inti PU lebih mudah terbakar dibandingkan PIR atau rockwool, penting untuk memastikan bahwa panel di ruang pendingin ini dipasang sesuai dengan standar keamanan kebakaran dan dilengkapi dengan sistem deteksi dan pemadaman kebakaran yang memadai.
  4. Bangunan Perumahan
    Dalam aplikasi perumahan, sandwich panel umumnya digunakan untuk rumah prefabrikasi atau bangunan modular. Meskipun risiko kebakaran pada bangunan perumahan lebih rendah dibandingkan bangunan industri, tetap penting untuk memilih panel dengan ketahanan api yang memadai, terutama untuk bangunan bertingkat atau rumah yang berada di area padat penduduk.

Keamanan Tambahan dalam Pemasangan Sandwich Panel

Selain memilih bahan inti yang tahan api, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan keamanan kebakaran sandwich panel, antara lain:

  1. Sistem Pemasangan yang Benar
    Memastikan bahwa sandwich panel dipasang dengan benar dapat meminimalkan risiko penyebaran api. Sambungan antara panel harus dirancang dengan presisi untuk mencegah celah yang dapat menjadi titik awal penyebaran api.
  2. Penggunaan Sealant Tahan Api
    Dalam beberapa aplikasi, penggunaan sealant tahan api pada sambungan panel dapat meningkatkan ketahanan api keseluruhan dari konstruksi. Sealant ini membantu menutup celah yang mungkin terbuka selama instalasi atau penggunaan jangka panjang.
  3. Sistem Pemadam Kebakaran yang Memadai
    Penggunaan sandwich panel yang tidak sepenuhnya tahan api harus disertai dengan sistem pemadam kebakaran yang efektif, seperti sprinkler, alarm kebakaran, dan alat pemadam api yang mudah dijangkau.

Ketahanan api dan keamanan sandwich panel sangat tergantung pada bahan inti dan pelapis luar yang digunakan, serta aplikasi spesifik di mana panel ini dipasang. Bahan inti seperti PIR dan rockwool menawarkan ketahanan api yang lebih baik dibandingkan dengan PU atau EPS, menjadikannya pilihan utama dalam lingkungan yang memiliki risiko kebakaran tinggi. Selain itu, penerapan standar keamanan kebakaran dan sistem pemadam kebakaran yang memadai sangat penting untuk memastikan bahwa sandwich panel dapat digunakan secara aman dalam berbagai kondisi bangunan.

Memiliki rencana untuk menggunakan bahan prefabrikasi untuk bangunan? Rencanakan pembangunan Anda bersama Sanwaprefab. Hubungi kami sekarang.